Kamis, 13 Agustus 2009

Multy Skill System untuk usaha multi jasa

Dewasa ini dunia usaha jenis apapun berjalan sangat ketat dalam persaingan, hanya perusahaan yang jeli dan waspada serta bijak saja yang mampu bertahan bahkan dapat mengembangkan usahanya. Secara umum terdapat 2 (dua) jenis perusahaan, yaitu perusahaan yang bergerak di bidang produk barang (spt; produk-produk transportasi, barang-barang elektronik, pakan ternak, furniture, dan lain-lain) dan bidang produk jasa (spt; jasa konstruksi, jasa konsultan manajemen, jasa pengurusan dokumen, jasa kurir, dan lain-lain. Persyaratan umum agar usaha dapat lancar dan berkembang adalah perusahaan yang memiliki komitmen tinggi dalam mengelola lingkungan internal perusahaan dan lingkungan eksternal perusahaan, lingkungan internal dan eksternal perusahaan harus dikelola dengan baik dan benar karena kedua lingkungan tersebut saling mempengaruhi dalam berhasil atau tidaknya suatu perusahaan untuk meraih target, tujuan, dan sasaran perusahaan tersebut.
Pengelolaan lingkungan eksternal perusahaan, biasanya kita secara rutin memonitor, mengevaluasi, dan mengembangkan prosentase market share perusahaan, mengidentifikasi trend terkini, merancang strategi pemasaran yang efektif, efisien, dan ekonomis, serta dapat memenuhi kebutuhan pelanggan khususnya menjaga agar para pelanggan tetap setia menggunakan produk perusahaan tersebut. Sedangkan pengelolaan di lingkungan internal perusahaan, biasanya difokuskan pada 3 bidang pengelolaan, yaitu pengelolaan bidang keuangan, bidang kendali mutu, dan bidang sumber daya manusia (sdm). Dari ketiga pengelolaan yang penulis sebutkan tadi, jika kita amati maka biaya terbesar yang dikeluarkan oleh perusahaan adalah pada pengelolaan sdm. Seperti kita ketahui bahwa sdm merupakan asset terpenting dalam suatu perusahaan, sebab semua telah mafhum bahwa tanpa sdm, maka apapun usaha dijalankan tidak akan dapat dilaksanakan. Salahsatu strategi untuk dapat bersaing di eksternal perusahaan adalah dengan mereduksi seoptimal mungkin biaya-biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan, khususnya biaya personil, namun di lain fihak personil memerlukan pengakuan dan penghargaan yang sesuai dengan prestasi, kompetensi, eksistensi personil tersebut.
Perusahaan yang bergerak di bidang produk jasa, biasanya memiliki order pekerjaan yang fluktuatif dan relatif bisa berbeda, maka secara umum di dalam job profile (jumlah dan komposisi pekerjaan) perusahaan tersebut akan memerlukan pekerjaan-pekerjaan spesifik yang berjumlah banyak dan bervariatif yang, hal ini akan mengakibatkan perlunya meng-hire jumlah karyawan dengan kompetensi spesifik yang cukup banyak, dilain fihak jika pada waktu tertentu suatu order pekerjaan tidak ada, maka personil yang menduduki pekerjaan tersebut kemungkinan idle time (menganggur), sedangkan gaji harus tetap dibayarkan oleh perusahaan, secara matematik hal ini yang menyebabkan salahsatu tingginya biaya personil yang seringkali tidak disadari oleh manajemen, karena jika karyawan yang idle time tersebut di phk, maka fihak perusahaan merasa sayang dengan kompetensi yang dimiliki oleh karyawan tersebut dan mungkin untuk mendapatkan kompetensi tersebut agak susah di bursa atau pasaran kerja.
Untuk mengatasi permasalahan biaya personil yang besar seperti yang disebutkan di atas, maka kita perlu men set-up sistem karir karyawan yang win-win solution antara kepenting perusahaan dan karyawan, salahsatunya dapat menggunakan multy skill career system, yaitu dengan merancang sistem karir yang hanya vertikal (ke atas), menjadi sistem karir yang bisa fleksibel (vertikal, diagonal, dan horizontal), dimana setiap orang dapat mengembangkan karirnya kemana saja karyawan tersebut inginkan. Biasanya kenaikan jenjang karir disertai dengan penghargaan kenaikan pendapatan, hal ini seringkali diharapkan oleh setiap karyawan, terbayangkan jika seseorang karyawan yang menekuni satu bidang pekerjaan dengan pengalaman kerja di perusahaan tersebut cukup lama, untuk naik ke jenjang karir yang lebih tinggi hanya pada karir jabatan struktural, di lain fihak jabatan struktural sangat terbatas, jadi opsinya adalah memberikan kesempatan belajar kompetensi lainnya pada seorang karyawan untuk dapat memperkaya kompetensi lainnya selain kompetensi yang selama ini dimilikinya.
Untuk dapat menjalankan multy skill system hal-hal yang perlu direncanakan dan dilaksanakan adalah sebagai berikut :
  1. Mengidentifikasi kebutuhan jumlah dan persyaratan kompetensi yang diperlukan, dengan cara melaksanakan job analysis, job evaluasi, dan perencanaan sistem karir yang kemudian ditranformasikan ke dalam format kompetensi.
  2. Merancang sistem penilaian prestasi karyawan yang proporsional.
  3. Merancang sistem penilaian kompetensi (skill audit) karyawan.

Dengan menerapkan multy skill system of career, maka perusahaan diharapkan dapat mereduksi biaya personil dengan membayar personil sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan pada saat perusahaan membutuhkannya.

Semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar: