Rabu, 08 Juli 2009

Pentingnya Identifikasi Pekerjaan Pada Usaha Jasa.

Pada saat ini, banyak orang yang memiliki modal dalam ukuran menengah jika dihadapkan pada pilihan antara usaha jasa dan manufaktur, sebagian besar mungkin akan memilih usaha jasa, mengapa, karena usaha jasa memiliki kelebihan dalam pengendalian modal, pada usaha jasa investasi yang ditanam adalah relatif cuma sekali pada saat pertama kali usaha tersebut didirikan untuk penyediaan sarana dan fasilitas dan selebihnya adalah biaya operasional. Selain memiliki kelebihan seperti yang telah disebutkan, usaha jasa juga cenderung memanfaatkan sumber daya yang relatif kecil, seperti; pemanfaatan jumlah sdm sedikit, struktur organisasi yang sederhana, rancangan aliran kerja juga sederhana.
Anggapan di atas tidak termasuk jika ditinjau dari sudut pengelolaan, bahwa usaha jasa menjadi sederhana dan tidak kompleks, sebab sesuatu yang berhubungan dengan pengelolaan, maka hal ini akan berkaitan dengan perencanaan, koordinasi, pengawasan, dan pengendalian pemanfaatan sumber daya. Semua unsur pengelolaan di atas pada saat akan diaplikasikan, maka tindakan bijak adalah menguhubungkannya dengan misi yang akan dilaksanakan oleh usaha jasa tersebut. Misi organisasi/perusahaan merupakan sesuatu beban tanggung jawab yang harus dilaksanakan yang sebelumnya ditetapkan target yang harus dicapai guna menjaga kesinambungan dan pengembangan usaha, jadi dengan misi dan target perusahaan inilah modal pemiliki usaha untuk dapat bersaing dengan perusahaan lain yang sejenis. So tanpa misi dan target, maka perusahaan hidupnya berjalan tanpa arah, capek nggak puguh, yang pada akhirnya ngelempreh tanpa daya (sekarat) dan mati. Dengan lain perkataan, misi dan target perusahaan merupakan motor penggerak yang peranannya sangat vital di dalam suatu perusahaan. Nah jika misi yang diemban dan target yang harus dicapai oleh perusahaan dengan menyertakan kontribusi kerja sinergis dari perencanaan, koordinasi, pengawasan, dan pengendalian, akan menjadikan suatu system kinerja yang sangat baik dalam mengindikasikan tingkat kemajuan dan pengembangan perusahaan.
Bicara tentang kinerja, ini berhubungan dengan faktor-faktor pendukung yang membutuhkan kerja secara sinergi antara organisasi, sumber daya manusia (sdm), dan pekerjaan. Organisasi yang efektif merupakan alat dan wadah untuk mencapai tujuan perusahaan, sdm merupakan sarana ruh yang menggerakkan organisasi tersebut, sedangkan pekerjaan adalah kendaraan untuk mencapai target-target misi yang telah ditetapkan. Jadi jelas organisasi tanpa sdm, tidak ada gunanya, dan organisasi & sdm tanpa adanya pekerjaan (aktivitas) adalah sesuatu yang tidak berdaya guna (mandul). Sekarang semakin jelas peranan dari suatu pekerjaan (aktivitas) dalam suatu perusahaan/organisasi, namun apabila pekerjaan (aktivitas) tersebut pada kenyataannya berjalan secara semrawut dan dilaksanakan tanpa perencanaan, penempatan, dan penetapan pada setiap sdm secara benar (man behind gun), dapat kita bayangkan adanya gambaran tumpang tindih pekerjaan dari setiap individu sdm, sebagai contoh; bisa saja terjadi pejabat struktural dominasi pekerjaannya pada pekerjaan fungsional, atau sebaliknya pekerja fungsional memerankan pekerjaan jabatan struktural, sementara wewenang dan tanggungjawab antara jabatan fungsional dengan jabatan struktural itu berbeda.
Oleh sebab itu agar setiap sdm dapat berperan dan bekerja secara profesional di masing-masing bidang pekerjaannya, maka diperlukan pengidentifikasian, perencanaan, penempatan, dan penetapan lingkup pekerjaan untuk setiap individu sdm, hal ini dimaksudkan agar setiap pekerjaan yang berperan dalam rangka mendukung pencapaian target misi yang diemban oleh organisasi dapat dilaksanakan secara baik dan terintegrasi. Jika identifikasi pekerjaan telah ditetapkan beserta persyaratan pekerjaan tersebut, maka kita dapat merekrut sdm sesuai dengan kebututuhan dan persyaratan, serta sdm yang memiliki kompetensi yang mumpuni. Hal lainnya untuk menghindari pemberian kompensasi yang tidak proporsional yang diberikan pada setiap karyawan, maka pengidentifikasian pekerjaan (job title), bobot pekerjaan (job weigth), dan kejelasan pengembangan masing-masing profesi dari setiap individu dapat di setting dan diaplikasikan sesuai dengan arah, tujuan, dan target perusahaan. Jadi betapa pentingnya identifikasi pekerjaan untuk setiap peran sdm diperlukan, sehingga setiap sdm yang memerankan suatu pekerjaan akan memiliki nilai dalam organisasi tersebut, dalam pencapaian tingkat kinerja perusahaan, yang pada akhirnya arah, tujuan, dan target perusahaan dapat dicapai dengan lebih lancar dan lebih baik.

Tidak ada komentar: